Berdasarkan hasil identifikasi, dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA bagi siswa kelas V semester I di SD tahun pelajaran 2014/2015 kurang optimal. Hal ini khususnya terjadi dalam pembelajaran materi “Organ Pencernaan Manusia ”. Kurang optimalnya pembelajaran IPA di kelas V tersebut ditandai dengan hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa yang baru mencapai 67.67. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan sekolah dengan KKM > 70.00. Atas dasar hal ini, maka siswa kelas V dianggap belum mencapai ketuntasan belajar dalam pembelajaran IPA materi “Organ Pencernaan Manusia ”.
Ditinjau dari penguasaan penuh secara klasikal, tingkat ketuntasan belajar siswa di kelas V tersebut baru mencapai 53.33%. Hal ini diartikan bahwa dari 15 orang siswa yang ada, baru ada 8 orang siswa yang sudah memperoleh nilai > 70.00. Sisanya sebanyak 7 orang siswa masih memperoleh nilai < 70.00. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut tidak terlepas dari kurangnya sikap ilmiah pada siswa.
Berangkat dari kondisi tersebut, guru perlu melakukan perbaikan untuk meningkatkan sikap ilmiah pada siswa. Dengan meningkatnya sikap ilmiah siswa, maka hasil belajar yang diperoleh secara otomatis akan meningkat.Upaya perbaikan yang dilakukan guru adalah dengan menggunakan alat peraga konkret guna menyampaikan materi “Organ Pencernaan Manusia ” kepada siswa. Dengan cara ini, siswa akan belajar IPA baik sebagai proses maupun sebagai produk.