Banyak mengalami permasalahan yang berakibat pada hasil belajar tolak peluru yang rendah. Hasil penilaian pada tes perbuatan olah raga tolak peluru menunjukkan bahwa dari 17 orang siswa yang ada, tingkat ketuntasan belajar siswa di kelas tersebut hanya mencapai 47.06%. Hal ini dapat diartikan bahwa dari jumlah siswa 17 anak, jumlah siswa yang sudah memperoleh nilai > KKM yang ditetapkan dengan KKM > 75.00 baru ada 8 orang siswa. Sisanya sebanyak 9 orang siswa masih memperoleh nilai < 75.00 dalam olah raga tolak peluru.
Situasi dan kondisi ini sudah berjalan cukup lama dan sekolah sampai saat ini belum bisa memenuhi sarana peluru tersebut sampai batas yang cukup memadai atau kondisi yang ideal, misalnya dengan perbandingan 1 : 2 atau 1 peluru untuk 2 orang. Hal ini bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgensi yang tinggi untuk di penuhi oleh sekolah. Sehingga menuntut sekolah untuk menyediakan peluru sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak realistis dan lebih jauhnya bisa menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak kondusif di sekolah.