Aspek tema cerita sebesar 64 masuk kategori kurang. Katerampilan siswa dalam menulis cerpen yang masih tergolong rendah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa sendiri yaitu minat siswa
terhadap pembelajaran menulis cerpen. faktor eksternal berasal dari penggunaan teknik yang kurang tepat dan kurang menarik perhatian siswa. Hasil tes menulis cerpen pada siklus I mencapai rata-rata 73 termasuk kategori cukup. Dengan demikian, hasil tersebut belum memenuhi rata-rata nilai yang diharapkan. Nilai rata-rata tersebut diakumulasikan dari beberapa aspek penilaian. Pada siklus I, aspek penggunaan alur sebesar 69 masuk kategori cukup dan mengalami peningkatan sebesar 3,55 atau 34,77% dari nilai rata-rata prasiklus. Aspek penggambaran tokoh dan penokohan sebesar 75 masuk kategori cukup dan mengalami peningkatan sebesar 4,93 atau 48,61% dari nilai rata-rata prasiklus . Aspek pendeskripsian latar sebesar 63 masuk kategori kurang dan mengalami peningkatan sebesar 2,57 atau 25,44% dari nilai rata-rata prasiklus. Aspek penggunaan gaya bahasa sebesar 74 masuk kategori cukup dan mengalami peningkatan sebesar 3,18 atau 39,80% dari nilai rata-rata prasiklus. Aspek penggunaan sudut pandang sebesar 74 masuk kategori cukup dan mengalami peningkatan sebesar 3,43 atau 44,49% dari nilai rata-rata prasiklus. Aspek tema cerita sebesar 91 masuk kategori sangat baik dan mengalami peningkatan sebesar 2,69 atau 41,90% dari nilai rata-rata prasiklus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis cerpen siswa mengalami peningkatan sebesar 20,35 atau 29,94% dari nilai rata-rata prasiklus. Hasil tes menulis cerpen pada siklus II diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 78 dalam kategori baik. Pencapaian nilai tersebut telah mencapai rata-rata yang telah ditentukan. Nilai masing-masing aspek diuraikan sebagai berikut.