Keaktifan siswa pada siklus I hanya terdapat pada beberapa orang siswa. Upaya peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Fisika yaitu penggunaan strategi cooperatif learning terhadap siswa secara keseluruhan, dan hasilnya keaktifan siswa tidak meningkat. Seianjutnya pada siklus II dilakukant tindakan untuk meningkatkan keaktifan dengan cara penggunaan strategi cooperatif learning khusus terhadap siswa yang pada siklus 1 kurang aktif ditunjuk sebagai ketua kelompok. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II, keaktifan siswa pada mata pelajaran Fisika meningkat, suasana belajar kondusif, sehingga siswa dapat fokus pada materi yang disampaikan guru.
2. Hlasil Pengamatan Pada Siklus II
Pada hasil pengamatan siklus II penggunaan strategi cooperatif learning secara khusus dapat meningkatkan keaktifan siswa, dimana prestasi belajar Fisika meningkat dari rata-rata 42,75 menjadi 71,88. Hal ini karena penunjukkan sebagai ketua kelompok terhadap siswa yang kurang aktif akan memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Reffeksi Pada Siklus I dan II
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, penggunaan strategi cooperatif learning dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Fisika. Hal ini berarti pembelajaran strategi cooperatif learning merupakan salah satu alternatif pemecahan pembelajaran yang inovatif, yang secara langsung menjadi wahana pembinaan nilai keaktifan pada diri siswa.
Dalam penerapan pembelajaran CTL siswa dapat menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterapilan akademik dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar masalah-masalah yang diasimilasikan. Siswa dibantu untuk menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah sehari-hari. Dalam pembelajaran dengan pendekatan CTL guru menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menentukan materi, artinya proses belajar diorentasikan pada proses pengalaman langsung.
Berkaitan dengan hasil tersebut, Nurhadi (2003: 73) menyatakan bahwa “pendekatan CTL adalah system yang holistic (menyeluruh) yang dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran dalam membangun makna yang dipelajarinya”. Dalam pembelajaran CTL siswa dapat menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterapilan akademik dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar masalah-masalah yang diasimilasikan. Dan pembelajaran CTL ini terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah sehari-hari yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka sebagi makhluk hidup dalam suatu ekosistem.