Dengan memperhatikan hasil siklus pertama, maka pada siklus kedua pola permainan TGT yang dikembangkan lebih condong kepada pendekatan cooperative learning. Cooperative learning yang dimaksud adalah strategi belajar dengan cara mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan setiap siswa memiliki persepsi yang sama, yakni “tenggelam atau berenang bersama”. Pemilihan pendekatan permainan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kompetisi antar kelompok dan egoisme kelompok menjadi lebih tinggi. Persiapan khusus yang dilakukan guru adalah membuat perangkat permainan berupa kartu soal, kartu jawaban, kartu nilai.
Pada tahap pelaksanaan ada beberapa kegiatan yang secara umum dilakukan guru pada setiap pertemuan dalam siklus kedua, yaitu: (1) Guru menyiapkan setting kelas untuk kegiatan kelompok. (2) Guru menyiapkan kartu soal, kartu jawaban yang diberikan ke masing-masing kelompok, setiap kelompok mendapatkan 1 set kartu. (3) Sebelum permainan dimulai, siswa diberi kesempatan untuk membaca materi yang akan menjadi bahan permainan. Materi telah disiapkan oleh guru berupa lembaran hand out. (4) Ketika membacakan soal, setiap kelompok menyimak dan mendiskusikan jawaban yang akan diletakkan di kotak jawaban. (5) Guru membacakan jawaban yang benar, kelompok menjawab benar diberi nilai 10, kelompok abtain, nilai = 0 dan kelompok menjawab salah mendapatkan nilai = -5. (6) Setelah membacakan satu jawaban, guru memberi penjelasan tambahan atas jawaban tersebut. (7) Pada akhir kegiatan, siswa membuat rangkuman terhadap materi yang telah dipelajari pada pertemuan saat itu. (8) Guru menentukan kelompok yang menang, memberi ucapan selamat dan hadiah kecil.