Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, diperoleh data terjadi peningkatan perhatian siswa sehingga suasana kelas lebih tenang. Namun masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan pelajaran. Siswa sudah berani bertanya, dan melaksanakan tugas dengan baik.
Metode yang digunakan tidak hanya ceramah dan tanya jawab, tetapi juga demonstrasi, penugasan serta latihan. Demonstrasi dalam bentuk bermain peran,penggunaan alat peraga gambar kerukunan anak di rumah dan di sekolah. Dengan menjelaskan terlebih dahulu kata-kata yang tidak dipahami siswa, bahasa yang digunakan guru dalam menjelaskan materi menerapkan kerukunan dalm perbedaan jadi mudah dipahami siswa. Siswa dalam mengerjakan tes formatif hasilnya ada peningkatan.
Hal tersebut dapat diketahui dari hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus I mengalami peningkatan dari sebelum perbaikan. Nilai rata-rata sebelum perbaikan 75,21 sedang setelah perbaikan siklus I menjadi 78,04. kemampuan peroranganpun juga mengalami peningkatan. Pada tes formatif sebelum perbaikan, siswa yang mendapat nilai lebih dari 65 ada 19 siswa (56,52%), sedang pada siklus I menjadi 13 siswa (73,.93%). Berikut ini kami sajikan data hasil tes formatif sebelum perbaikan dan setelah perbaikan pembelajaran siklus I dalam bentuk tabel dan grafik.