Berdasarkan hasil dari siklus I peneliti berusaha melakukan perbaikan – perbaikan untuk melaksanakan siklus II,karena meskipun sudah ada peningkatan tetapi indicator keberhasilan belum tercapai karena anak yang mendapat nilai 75 belum mencapai 80 %.
Berdasarkan hsil evaluasi dan observasi pada siklus II keatifan dalam pembelajaran adapeningkatan menjadi 86,96% dari 73,05% pada siklus I dan nilai rata- rata ulangan harian meningkat menjadi 84,2 dari 75,2 dan anak yang memperoleh nilai 75 keatas telah mencapai 80 %.Karena indikator keberhasilan dalam penelitian telah tercapai yaitu : sekurang – kurangnya 80% siswa mendapat nilai ulangan harian 7,5 dan prosentase ketuntasan belajar 85%, maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan pada siklus ke II, dalam ini berarti hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat tercapai yaitu : “Melalui metode simulasi dengan media APPRON dapat meningkatkan prestasi siswa Kelas VI SD Karakan 01 dalam pembelajaran SAINS ( IPA ) .
Berdasarkan uraian hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran IPA melalui metode simulasi dengan media apron secara optimal ternyata dapat meningkatkan daya pikir siswa secara kritis dan kreatif serta aktif dalam usaha untuk menguasai konsep – konsep dalam pembelajaran mata pelajaran IPA sekaligus dapat menumbuh kembangkan ketrampilan bekerja sama dan kebiasaan belajar keras yang pada akhirnya dapat meningkatakan prestasi belajar sisw kelas VI SD Karakan 01