Pada siklus II ini, siswa dituntut untuk belajar berkelompok. Dari 38 siswa akan dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 dan 5 orang. Dengan dibuat kelompok, siswa diharapkan mampu berbaur menjadi satu dalam menyatukan beberapa ide dari anggota tim kelompok yang kemudian disatukan ide-ide terbaik untuk mengerjakan tugas dari guru. Tugas dari guru tersebut adalah mengekspresikan diri melalui karya musik dengan cara mengaransir secara sederhana karya lagu daerah setempat. Dalam membuat tugas ini siswa bisa berkonsultasi terlebih dahulu saat akan memulai atau pada saat proses pengerjaan kepada guru yang bersangkutan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa masih harus banyak berkonsultasi kepada guru soal tugas yang diberikan. Suasana kelas terlihat ramai, bukan karena siswa berbuat gaduh melainkan siswa terlihat aktif dalam melakukan diskusi untuk membuat aransemen lagu daerah sesuai bimbingan dari guru. Mereka berlomba-lomba untuk menunjukkan kelebihannya. Tetapi ada juga beberapa siswa yang lebih banyak diam, dikarenakan masih bingung dan malu untuk mengungkapkan pendapatnya.
Selama dilakukan penelitian ini terlihat sesuatu yang beda dari suasana dikelas, dimana suasana kelas terlihat “hidup” karena siswa saling mengeluarkan pertanyaan ataupun argumennya untuk masukan dalam aransemen lagu. Dari segi penilaian statistik pun terjadi peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari tabel statistik nilai di bawah ini: