Peningkatan ketuntasan belajar dan nilai rata-rata siswa terjadi karena pada siklus I guru telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran ini kemampuan siswa dapat ditingkatkan dengan lebih aktifnya siswa dalam penyelesaian tugas baik dalam tim asal maupun dalam tim ahli. Pada siklus II penerapan model kooperatif tipe jigsaw dengan bimbingan guru yang lebih intensif dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penulisan struktur dan tata nama senyawa karbon secara optimal, siswa dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 88,24 %.
Proses pembelajaran penulisan struktur dan tata nama senyawa karbon melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I dan siklus II berlangsung dalam alur atau tahapan yang sama. Akan tetapi, peneliti melakukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi siklus I. Perbaikan yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran di siklus II terutama pada pembaharuan beberapa anggota kelompok dan bantuan bimbingan guru pada siswa yang kurang pandai untuk setiap kelompok. Perbaikan yang telah dilaksanakan pada siklus II menyebabkan proses pembelajaran berlangsung dengan lancar dan mengalami peningkatan dibanding siklus I. Hal tersebut ditandai dengan peningkatan kemampuan siswa dalam penulisan struktur dan tata nama senyawa karbon dan perubahan perilaku siswa ke arah positif dalam pembelajaran siklus II.