Dari Siklus I ke Siklus II terdapat peningkatan aktivitas siswa dalam proses lompat tinggi dalam aspek yang diamati yaitu aspek keaktifan dari kategori aktif menjadi sangat aktif, aspek kerja keras dari kategori baik menjadi sangat baik, dan aspek kedisiplinan dari kategori disiplin menjadi sangat disiplin, aspek suasana belajar dari kategori senang menjadi sangat senang.
Dari kondisi awal ke Siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 10 siswa (33,33%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 30 (100%) meningkat 20 siswa (66,67%). Nilai rata-rata dari 64,67 menjadi 76,00 meningkat sebesar 11,33.
Menurut teoretik dan empirik hasil penelitian tindakan kelas melalui penerapan pendekatan bermain dapat disimpulkan sebagai berikut.
Melalui penerapan pendekatan bermain aktivitas lompat tinggi bagi siswa kelas V SD Negeri Pengkol 01 Semester II tahun pelajaran 2012/2013 meningkat dari Siklus I ke Siklus II terdapat peningkatan aktivitas siswa dalam proses lompat tinggi dalam aspek yang diamati yaitu aspek keaktifan dari kategori aktif menjadi sangat aktif, aspek kerja keras dari kategori baik menjadi sangat baik, aspek kedisiplinan dari kategori disiplin menjadi sangat disiplin, aspek suasana belajar dari kategori senang menjadi sangat senang.
Melalui penerapan pendekatan bermain hasil belajar lompat tinggi bagi siswa kelas V SD Negeri Pengkol 01 semester II tahun pelajaran 2012/2013 meningkat dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 10 siswa (33,33%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 30 siswa (100%) meningkat 20 siswa (66,67%). Nilai rata-rata dari 64,67 menjadi 76,00 meningkat sebesar 11,33.
Melalui penerapan pendekatan bermain aktivitas dan hasil belajar lompat tinggi bagi siswa kelas V SD Negeri Pengkol 01 semester II tahun pelajaran 2012/2013
meningkat dari kondisi awal ke kondisi akhir yaitu anak menjadi senang lompat tinggi dan hasil belajar lompat tinggi juga meningkat.