Selain itu minat yang rendah dari para siswa dalam mempelajari konsep-konsep Fisika dapat dilihat dari adanya respon belajar yang masih kurang. Mereke menganggap bahwa Fisika adalah mata pelajaran yang sarat dengan rumus, perhitungan, pemikiran, dan abstrak sehingga membosankan. Dengan kondisi pembelajaran Fisika seperti itu dan tidak adanya motivasi yang mendukung semangat belajar siswa menyebabkan ketuntasan pembelajaran relatif rendah.
Dalam proses pembelajaran Fisika, keaktifan siswa merupakan inti dari pola belajar dengan pendekatan konstruktivis, hal itu dapat tercermin dari aktifnya para siswa membaca sendiri, mengaitkan konsep-konsep baru dengan berdiskusi dan menggunakan istilah, konsep dan prinsip yang baru mereka pelajari diantara mereka. Dalam pendekatan konstruktivis siswa secara aktif membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan “apa yang diketahui siswa”. Sedangkan guru berperan sebagai narasumber yang bijak dan berpengetahuan serta berfungsi sebagai sutradara yang mengendalikan proses pembelajaran dan siap membantu siswa apabila ada kemacetan proses pembelajaran atapun tanpa arah.