Temuan di lapangan pada saat pengawas sekolah melaksanakan kegiatan supervisi kelas I se gugus I Ki Mangun Sarkoro sebagian besar pembelajarannya belum tematik terpadu karena baru 2 guru dari 6 guru kelas I yang melaksanakan pembelajaran tematik. Kondisi yang demikian diperparah dengan kurang kreativnya guru pada saat proses pembelajaran, artinya guru dalam mengajar belum trampil membuka dan menutup pelajaran, ketrampilan bertanya rendah dan metode yang digunakan ceramah dan pemberian tugas sehingga kualitas pembelajarannya rendah. Dari 6 guru kelas I yang membuat RPP tematik hanya 1 guru, yang menggunakan media pembelajaran hanya 2 guru dan hanya 1 guru yang mengkondisikan adanya variasi dalam menggunakan metode. Penggunaan lembar kerja belum maksimal dan penilaian masih terbatas aspek kognitif. Padahal pembelajaran tematik sudah berjalan sejak tahun 2006 dan tahun ini ada 2 sekolah binaan yang menjadi sasaran kurikulum 2013.
Seharusnya setiap guru sebelum mengajar sudah merencanakan pembelajaran yang dituangkan dalam RPP dan RPP yang direncanakan sudah sesuai dengan buku guru, buku siswa dan dilengkapi dengan instrumen penilaian baik sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat. Melalui guru yang kreativ dan inovatif kualitas pembelajaran tematik terpadunya pasti baik. Kenyataan yang memprihatinkan tersebut mendorong pengawas sekolah untuk melaksanakan penelitian agar kualitas pembelajaran tematik terpadu dan kreativitas guru meningkat .