Selain dianalisis dari nilai evaluasi siswa juga dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa lebih meningkat, yang dapat diketahui dari lembar observasi kegiatan siswa. Dari hasil pembelajaran masing-masing siklus dapat diuraikan bahwa pembelajaran pra siklus diketahui dari jumlah 15 siswa baru terdapat 4 siswa yang tuntas atau sekitar 26,67% dari prosentase jumlah seluruh anak atau masih ada 73,33% yang belum tuntas. Kondisi ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum berhasil. Sedangkan ketidakberhasilan siswa mencapai taraf tuntas, dapat dianalisis beberapa fakta saat pembelajaran dengan menggunakan metode yang konvensional yakni ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas.
Dari data nilai siswa pembelajaran tentang konsep koperasi pada siklus I diketahui bahwa dari 15 siswa masih terdapat 6 siswa atau sebanyak 40% yang belum mencapai taraf ketuntasan. Jadi dari 15 siswa yang telah tuntas ada 9 siswa atau 60 % dari prosentase jumlah anak keseluruhan. Dilihat dari hasil nilai ketuntasan anak telah terjadi peningkatan ketuntasan siswa dari kondisi awal dibandingkan dengan pembelajaran siklus I. Kenaikan ketuntasan kurang lebih 33,33% dari pembelajaran kondisi awal atau pra siklus dengan hasil siklus I.
Pada siklus II telah mencapai target ketuntasan yakni dari 15 siswa tinggal 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan atau 13,33% yang belum tuntas, jadi yang telah tuntas sebanyak 86,67%. Artinya 86,67% yang telah tuntas diatas indikator pencapaian 80 %. Peningkatan hasil belajar siswa dari pembelajaran pra siklus ke siklus I 33,33%, kemudian dari siklus I ke siklus II meningkat 26,67%.