Situasi keseharian berdasarkan pengamatan peneliti masih dijumpai beberapa siswa yang motivasi dan ketertiban masuk sekolah rendah. Yang mana rendahnya motivasi didukung data pada pengamatan untuk kelas IX.C yang tidak mengerjakan PR ada 6 siswa, yang tidak membawa buku pelajaran 9 siswa, yang tidak ikut tambahan jam pelajaran 8 siswa. Sedangkan rendahnya ketertiban masuk sekolah untuk kelas IX.C dibuktikan dengan data berikut: yang terlambat 5 menit 6 siswa, terlambat 10 menit 4 siswa, terlambat 15 menit 2 siswa.
Dari kenyataan yang dihadapi siswa pada saat ini utamanya kelas IX.C, yang mana motivasi serta ketertiban masuk sekolah rendah mungkin siswa kurang memilki kesadaran arti pentingnya motivasi dan ketertiban masuk sekolah. Kondisi ini terjadi mungkin juga salah satu penyebab bahwa peneliti belum memberikan pengarahan khusus lewat pemberian layanan konsling kelompok kepada siswa.
Begitu siswa kelas IX.C SMP Negeri 25 Surakarta mendapatkan suatu layanan konseling kelompok, motivasi dan ketertiban masuk siswa mengalami peningkatan. Motivasi dan ketertiban siswa ini perlu diteliti karena merupakan sumber data dalam penelitian, sehingga peneliti tidak menyimpang dalam memberikan suatu layanan khusus kepada siswa.